Mumpung lagi heboh soal film Titanic 3D, saya bermaksud untuk memposting biografinya, silakan dibaca dan disimak..........(Ketunda postingannya gara"UN )
Titanic Di pelabuhan Southampton
RMS Titanic adalah sebuah
kapal pesiar penumpang yang tenggelam di
Samudra Atlantik Utara pada tanggal 15 April 1912 setelah menabrak sebuah
gunung es pada
pelayaran perdananya dari
Southampton, Inggris ke
New York City.
Tenggelamnya Titanic mengakibatkan kematian sebanyak 1.514 orang dalam salah satu
bencana maritim masa damai paling mematikan sepanjang sejarah. Titanic merupakan kapal terbesar di dunia pada pelayaran perdananya. Satu dari tiga
pesiar samudra kelas Olympic dioperasikan oleh
White Star Line. Kapal ini dibangun pada 1909 sampai 1911 oleh galangan kapal
Harland and Wolff di
Belfast. Kapal ini sanggup mengangkut 2.224 penumpang.
Para penumpangnya terdiri dari sejumlah orang terkaya di dunia, serta lebih dari seribu emigran dari
Britania Raya,
Irlandia,
Skandinavia,
dan negara-negara lain yang mencari kehidupan baru di Amerika Utara.
Kapal ini dirancang senyaman dan semewah mungkin, dengan dilengkapi
gimnasium, kolam renang, perpustakaan, restoran kelas atas dan kabin
mewah. Kapal ini juga memiliki telegraf nirkabel mutakhir yang
dioperasikan untuk keperluan penumpang dan operasional kapal. Meski
Titanic mempunyai perlengkapan keamanan yang maju seperti kompartemen
kedap air dan pintu kedap air yang bisa dioperasikan dari jarak jauh,
kapal tersebut tidak memiliki sekoci yang cukup untuk menampung seluruh
penumpang kapal. Karena regulasi keamanan laut yang sudah kuno, Titanic
hanya mengangkut sekoci yang hanya mampu menampung 1.178 penumpang –
sepertiga dari total penumpang dan awak kapalnya.
Setelah meninggalkan Southampton pada 10 April 1912,
Titanic berhenti di
Cherbourg,
Perancis dan Queenstown (sekarang
Cobh),
Irlandia sebelum berlayar ke barat menuju New York. Pada tanggal 14
April 1912, empat hari pasca pelayaran, tepatnya 375 mil di selatan
Newfoundland, kapal menabrak sebuah gunung es pukul 23:40 (waktu kapal;
UTC-3). Tabrakan agak menggesek ini mengakibatkan pelat lambung
Titanic melengkung ke dalam di sejumlah tempat di
sisi kanan kapal
dan mengoyak lima dari enam belas kompartemen kedap airnya. Selama dua
setengah jam selanjutnya, kapal perlahan terisi air dan tenggelam. Para
penumpang dan sejumlah awak kapal diungsikan ke dalam sekoci,
kebanyakan sudah diluncurkan dalam keadaan setengah penuh. Banyak pria
dalam jumlah yang tidak sepadan – hampir 90% di Kelas Dua -
ditinggalkan karena para petugas yang memuat sekoci mematuhi protokol
"wanita dan anak-anak dahulu". Tepat sebelum pukul 2:20,
Titanic patah dan haluannya tenggelam bersama seribu penumpang di dalamnya. Orang-orang di air meninggal dalam hitungan menit akibat
hipotermia karena bersentuhan dengan samudra yang sangat dingin. 710 penumpang selamat diangkat dari sekoci oleh
RMS Carpathia beberapa jam kemudian.
Musibah ini ditanggapi dengan keterkejutan dan kemarahan dunia atas
jumlah korban yang besar dan kegagalan regulasi dan operasi yang
terjadi. Penyelidikan publik di Britania dan Amerika Serikat mendorong
perbaikan besar-besaran keselamatan laut. Salah satu warisan terpenting dari bencana ini adalah penetapan
Konvensi Internasional tentang Keselamatan Penumpang di Laut
(SOLAS), yang masih mengatur keselamatan laut sampai sekarang. Banyak
korban selamat kehilangan seluruh kekayaan dan harta benda mereka dan
menjadi miskin; banyak keluarga, terutama keluarga awak kapal dari
Southampton, kehilangan sumber nafkah utamanya. Mereka semua dibantu
oleh banjirnya simpati dan sumbangan amal dari masyarakat. Beberapa
pria yang selamat, terutama kepala White Star Line,
J. Bruce Ismay, dicela sebagai pengecut karena meninggalkan kapal ketika penumpang lain masih di atasnya, dan mereka diasingkan oleh publik.
Bangkai Titanic masih ada di dasar laut, perlahan hancur di kedalaman 12.415
kaki (3,784
m).
Sejak ditemukan kembali pada tahun 1985, ribuan artefak diangkat dari
dasar laut dan dipamerkan di berbagai museum di seluruh dunia.
Titanic telah menjadi salah satu kapal ternama dalam sejarah. Keberadaannya terus diingat oleh sejumlah
buku, film, pameran, dan tugu peringatan.
Latar belakang
Dibangun di
Belfast,
Irlandia,
Kerajaan Bersatu,
RMS Titanic adalah kapal kedua dari tiga
kapal pesiar samudra kelas Olympic - sisanya adalah
RMS Olympic dan
HMHS Britannic (aslinya bernama
Gigantic). Ketiganya adalah kapal terbesar dalam armada perusahaan perkapalan Britania
White Star Line, yang terdiri dari 29 kapal uap dan tender pada tahun 1912.Tiga kapal tersebut lahir dalam sebuah perbincangan pada pertengahan 1907 antara kepala White Star Line,
J. Bruce Ismay, dan hartawan Amerika Serikat
J. Pierpont Morgan, yang mengendalikan perusahaan induk White Star Line,
International Mercantile Marine Co. White Star Line menghadapi tantangan yang semakin menjadi-jadi dari pesaing utamanya,
Cunard, yang telah meluncurkan
Lusitania dan
Mauretania – kapal penumpang tercepat yang beroperasi saat itu – dan perusahaan pelayaran Jerman,
Hamburg America dan
Norddeutscher Lloyd.
Ismay memilih untuk bersaing dalam hal ukuran ketimbang kecepatan dan
berencana meluncurkan jajaran kapal baru yang ukurannya lebih besar
daripada sebelumnya serta dibuat senyaman dan semewah mungkin.
Jajaran kapal ini dibangun oleh galangan kapal Belfast,
Harland and Wolff, yang sudah punya hubungan lama dengan White Star Line sejak 1867. Harland and Wolff diberikan keuntungan besar dalam merancang kapal
untuk White Star Line; pendekatan seperti biasa ditujukan kepada White
Star Line untuk membuat sketsa konsep umum yang akan dipakai dan diubah
menjadi desain kapal oleh Harland and Wolff. Pertimbangan biaya relatif
rendah di agendanya dan Harland and Wolff diminta mengeluarkan biaya
atas segala kebutuhan kapal, ditambah margin keuntungan lima persen. Untuk kapal kelas
Olympic,
biaya sebesar £3 juta untuk dua kapal pertama disetujui disertai
beberapa "ekstra atas kontrak" dan bayaran lima persen seperti biasa.
Harland and Wolff menempatkan para desainer utamanya dalam perancangan kapal kelas
Olympic. Perancangan ini diawasi oleh
Lord Pirrie, direktur Harland and Wolff dan White Star Line;
arsitek laut Thomas Andrews,
direktur pelaksana departemen desain Harland and Wolff; Edward Wilding,
wakil Andrews dan bertanggung jawab atas penghitungan desain kapal,
keseimbangan dan kerapiannya; dan
Alexander Carlisle, kepala juru gambar kapal dan manajer umum.
Tugas Carlisle adalah dekorasi, perlengkapan dan semua pengaturan umum, termasuk penerapan desain
derek sekoci yang efisien.
Pada tanggal 29 Juli 1908, Harland and Wolff mempresentasikan
sketsanya kepada J. Bruce Ismay dan para eksekutif White Star Line
lainnya. Ismay menyetujui desain tersebut dan menandatangani tiga
"surat perjanjian" dua hari kemudian yang mengizinkan pembangunan kapal.
Saat itu, kapal pertama tersebut – yang kelak menjadi
Olympic
– belum mempunyai nama, tetapi hanya ditandai sebagai "Number 400",
karena kapal ini adalah kapal ke-400 yang dibangun Harland and Wolff.
Titanic didasarkan pada versi revisi desain yang sama dan diberi nomor 401.
Pembuatan
RMS
Titanic (kiri) menjalani uji laut pada 2 April 1912.
Kapal
Titanic merupakan kapal penumpang milik White Star Line, dibangun di galangan kapal
Harland and Wolff di
Belfast,
Irlandia Utara, didisain untuk menyaingi
Lusitania dan
Mauretania milik
Cunard Line.
Titanic, bersama kapal saudara kembarnya
Olympic,
Olympic dan yang akan dibuat
Britannic (pada awalnya dinamakan
Gigantic, bertujuan menjadi kapal paling mewah dan terbesar yang pernah dibuat. Pembuatan RMS
Titanic, dibiayai oleh hartawan Amerika,
J.P. Morgan dan perusahaannya
International Mercantile Marine Co.,
dimulai pada 31 Maret 1909. Badan kapal Titanic selesai diproduksi pada
31 Mei 1911, dan perlengkapan dalam di selesaikan pada 31 Maret tahun
berikutnya. Titanic sepanjang 269
meter (882 kaki 9
inci) dan 28 meter (92 kaki 6 inci) lebar, berat mati 46.328 ton, dan ketinggian dari permukaan
air
ke geladak setinggi 18 meter (60 kaki). Walaupun ia meliputi banyak
ruang dan dengan berat mati yang besar itu, kapal Titanic sama
panjangnya dengan kapal
Olympic.
Titanic dilengkapi dua mesin dengan empat silinder, tiga baling-baling, dan satu
turbin Parsons bertekanan rendah yang menggerakkan tiga baling-baling. Terdapat 29
ketel
dipanaskan oleh 159 perapian batu bara yang mampu menghasilkan
kecepatan sampai 23 knot (43 km/j). Hanya tiga dari empat cerobong
kapal setinggi 19 meter (63 kaki) yang berfungsi; cerobong yang keempat
digunakan sebagai lubang udara, dan untuk memperlihatkan kehebatan
kapal. Kapal Titanic mampu membawa 3.547 penumpang dan awak kapal,
karena ia juga mengirim surat, maka namanya diberi penambahan kata
depan
RMS (Royal Mail Ship) dan juga sebagai kapal uap - SS (Steam Ship).
Pada waktu itu, fasilitas dan kemewahannya tidak dapat ditandingi. Ia menawarkan fasilitas
kolam renang,
ruang olahraga,
pemandian Turki,
perpustakaan
dan gelanggang squash. Ruang kelas utama dihiasi seluruhnya dengan
panel kayu, perabotan mewah dan perhiasan yang indah lainnya. Ia
menawarkan tiga lift untuk digunakan penumpang kelas utama dan, satu
inovasi pada waktu itu, satu lift bagi penumpang kelas dua.
Titanic dianggap sebagai puncak arsitektur laut dan pencapaian teknologi. Ia dianggap oleh majalah
Ship Builders sebagai kapal yang "hampir tidak mungkin tenggelam."
Titanic
terbagi atas 16 ruang kedap air dengan pintu yang besi pengunci
elektrik dan akan menutup hanya dengan menekan satu tombol dari dek
kapal; walaupun, sekat kapal tidak menghalangi keseluruhan ketinggian
geladak (hanya sampai Dek-E).
Titanic mampu terapung dengan
baik walau dua ruang tengah dipenuhi air atau empat bagian pertama
dipenuhi air; apabila lebih dari itu maka ia akan tenggelam.
Pelayaran perdana
Titanic di dermaga Southampton
Titanic akan berlayar dalam bentuk kapal utuh selama dua minggu sebelum tenggelam; meski didaftarkan di
Liverpool, kapal ini tidak pernah tiba di sana. Kisah peristiwa tenggelamnya begitu terkenal, tetapi akan dijabarkan secara singkat di sini.
Pelayaran perdana
Titanic ditujukan menjadi pelayaran lintas
Atlantik pertama antara Southampton di Inggris, Cherbourg di Perancis,
Queenstown di Irlandia, dan New York di Amerika Serikat, pulang melalui
Plymouth di Inggris pada rute ke timur. White Star Line akan mengoperasikan tiga kapal pada rute ini:
Titanic,
Olympic, dan
RMS Oceanic
yang lebih kecil ukurannya. Masing-masing kapal akan berlayar tiga
minggu sekali dari Southampton dan New York, biasanya berangkat pad
asiang hari setiap Rabu dari Southampton dan setiap Sabtu dari New
York, sehingga memungkinkan White Star Line mengoperasikan pelayaran
mingguan dari masing-masing kota. Kereta khusus dijadwalkan dari London
dan Paris untuk mengangkut penumpang ke Southampton dan Cherbourg.
Dermaga dalam di Southampton, yang saat itu bernama "
White Star Dock", telah dibangun sedemikian rupa untuk mengakomodasi kapal-kapal pesiar kelas Olympic yang baru dan dibuka tahun 1911.
Awak
Titanic memiliki sekitar 885 awak kapal untuk pelayaran perdananya. Sebagaimana kapal-kapal lain pada masa itu,
Titanic
tidak mempunyai awak permanen, dan sebagian besar awaknya adalah
pekerja biasa yang naik kapal beberapa jam sebelum berlayar dari
Southampton.
Proses perekrutan sudah dimulai pada 23 Maret dan beberapa di antara
mereka telah dikirim ke Belfast, tempat mereka bekerja sebagai awak
utama selama uji coba pelayaran laut
Titanic dan perjalanan ke Inggris pada awal April.
Kapten
Edward John Smith, kapten paling senior di White Star Line, ditransfer dari
Olympic untuk mengambil alih kendali
Titanic.
Henry Tingle Wilde juga ditarik dari
Olympic untuk bertugas sebagai
Chief Mate. Chief Mate dan First Officer
Titanic sebelumnya,
William McMaster Murdoch dan
Charles Lightoller, diturunkan pangkatnya masing-masing ke First dan Second Officer. Second Officer yang asli,
David Blair, tidak jadi dipekerjakan.
Awak
Titanic dibagi menjadi tiga departemen utama; Dek, dengan 66 awak; Mesin, 325 orang; dan Makanan, 494 orang.
Mayoritas awak kapal bukan pelaut, tetapi teknisi, pemadam kebakaran
atau tukang api yang bertugas mengawasi mesin, atau pelayan dan staf
dapur yang bertugas melayani penumpang.Dari jumlah tersebut, lebih dari 97% di antaranya adalah pria; hanya 23 awak yang wanita, biasanya bertugas sebagai pelayan.
Sisanya mewakili beragam profesi – tukang roti, koki, tukang daging,
tukang ikan, pencuci piring, pengurus, instruktur gimnasium, petugas
binatu, pelayan, pengatur tempat tidur, tukang bersih-bersih dan bahkan
pencetak, yang mencetak harian
Atlantic Daily Bulletin untuk penumpang dengan berita-berita terkini yang disampaikan melalui operator nirkabel kapal.
Sebagian besar awak kapal mendaftar di Southampton pada tanggal 6 April; secara keseluruhan, 699 awak berasal dari sana, dan 40 persen di antaranya adalah warga asli kota tersebut.
Sejumlah staf khusus ada yang mempekerjakan diri dan ada pula yang
merupakan subkontraktor. Mereka meliputi lima petugas pos, yang bekerja
untuk Royal Mail dan US Postal Service, staf Restoran
A La Carte
Kelas Satu dan Café Parisien, operator radio (dipekerjakan Marconi) dan
delapan musisi, yang dipekerjakan oleh sebuah lembaga dan berangkat
dengan status penumpang kelas dua.Gaji awak kapal sangat beragam, mulai dari Kapten Smith sebesar £105 per bulan (sama dengan £7.704 hari ini) hingga £3 10
s (£257 hari ini) yang diterima pelayan. Staf makanan yang dibayar rendah bisa menambah gaji mereka melalui tip dari penumpang.
Penumpang
Penumpang
Titanic mencapai 1.317 orang: 324 di Kelas Satu,
284 di Kelas Dua, dan 709 di Kelas Tiga. 869 (66%) di antaranya adalah
pria dan 447 (34%) wanita. Ada 107 anak-anak yang menumpang, kebanyakan
adalah penumpang Kelas Tiga.
Titanic
dianggap belum mencukupi kapasitas pada saat pelayaran perdananya,
karena kapal ini mampu menampung 2.566 penumpang – 1.034 di Kelas Satu,
510 di Kelas Dua dan 1.022 di Kelas Tiga.
Biasanya, kapal mewah seperti
Titanic sudah dipesan penuh saat pelayaran perdananya. Sayangnya,
mogok batu bara nasional
di Britania Raya mengakibatkan gangguan pada jadwal perkapalan musim
semi 1912, sehingga banyak pelayaran lintas samudra dibatalkan. Banyak
calon penumpang memilih untuk menunda rencana perjalanan mereka hingga
mogok usai. Mogok tersebut selesai beberapa hari sebelum
Titanic berlayar, tetapi sudah terlambat karena besarnya dampak yang dirasakan.
Titanic
hanya mampu berlayar pada tanggal yang dijadwalkan, karena batu baranya
dipindahkan dari kapal lain yang berlabuh di Southampton, seperti
City of New York dan
Oceanic.
[28]
Sejumlah orang berpengaruh saat itu memesan tiket Kelas Satu
Titanic. Termasuk di antaranya adalah miliuner Amerika Serikat
John Jacob Astor IV bersama istrinya
Madeleine Force Astor, industrialis
Benjamin Guggenheim, pemilik
Macy's Isidor Straus bersama istrinya
Ida, miliuner asal
Denver Margaret "Molly" Brown,
[lower-alpha 4] Sir
Cosmo Duff Gordon bersama istrinya,
couturière Lucy (Lady Duff-Gordon), pemain kriket dan pebisnis
John Borland Thayer bersama istrinya Marian dan anaknya
Jack,
Countess of Rothes, penulis dan sosialita
Helen Churchill Candee, jurnalis dan aktivis reformasi sosial
William Thomas Stead, penulis
Jacques Futrelle bersama istrinya May, dan aktris film bisu
Dorothy Gibson.
[29] Pemilik
Titanic, J. P. Morgan dijadwalkan ikut dalam pelayaran perdananya, tetapi menyatakan batal pada menit terakhir. Selain itu, ada juga direktur pelaksana White Star Line J. Bruce Ismay dan desainer
Titanic Thomas Andrews, yang ikut untuk mengamati masalah kapal dan menilai kinerja kapal baru tersebut secara umum.
Jumlah pasti penumpang kapal tidak diketahui karena tidak semua
pemesan tiket benar-benar naik ke kapal; sekitar lima puluh orang
membatalkan perjalanannya dengan berbagai alasan,dan tidak semua penumpang tetap berada di kapal sepanjang perjalanannya.
Tarif penumpang
Titanic sangat bervariasi. Tarif Kelas Tiga dari London, Southampton, atau Queenstown adalah £7 5
s (sama dengan £532 hari ini), sementara tarif Kelas Satu termurah adalah £23 (£1.688 hari ini).
Kamar Kelas Satu paling mahal memakan biaya £870 pada musim liburan (£63.837 hari ini).
Keberangkatan dan pelayaran ke barat
Pada hari Rabu 10 April 1912, pelayaran perdana
Titanic dimulai. Setelah embarkasi awak kapal, penumpang mulai tiba pukul 09.30 ketika kereta kapal
London and South Western Railway dari
stasiun Waterloo London tiba di
stasiun kereta api Southampton Terminus di sisi dermaga, tepat di samping tempat berlabuhnya
Titanic.
Jumlah penumpang Kelas Tiga yang besar menandakan mereka yang berhak
naik pertama, diikuti penumpang Kelas Satu dan Dua selama satu jam
sebelum keberangkatan. Para petugas menunjukkan kabin-kabin mereka dan
penumpang Kelas Satu secara pribadi disambut oleh Kapten Smith. Penumpang Kelas Tiga diperiksa kesehatan dan cacat fisiknya yang
mungkin mengakibatkan mereka ditolak masuk Amerika Serikat – bukan
sesuatu yang ingin dilihat White Star Line, karena penumpang-penumpang
tersebut harus diangkut kembali melintasi Atlantik. 922 penumpang tercacat menaiki
Titanic di Southampton. Penumpang lainnya dijemput di Cherbourg dan Queenstown.
Pelayaran perdananya dimulai tepat waktu pada siang hari. Sebuah kecelakaan nyaris dihindari beberapa menit kemudian ketika
Titanic berlayar di samping kapal
SS City of New York dan
Oceanic
yang sedang berlabuh. Bobot raksasanya mengakibatkan kapal-kapal kecil
tersebut terangkat oleh gelombang air yang besar dan jatuh ke lembah
gelombang. Kabel labuh
New York tidak sanggup menghadapi tegangan mendadak dan putus, sehingga kapal tersebut berayun buritan dulu ke arah
Titanic. Kapal tunda di dekatnya,
Vulcan, berusaha mengendalikan
New York dan Kapten Smith memerintahkan agar mesin-mesin
Titanic "dimundurkan penuh". Kedua kapal menghindari tabrakan dengan beda jarak sekitar 4
kaki (1.2
m). Insiden ini menunda keberangkatan
Titanic selama satu jam, sementara
New York yang hanyut berhasil dikendalikan.
Setelah berlayar dengan selamat melintasi serangkaian gelombang pasang dan selat di
Southampton Water dan
Solent,
Titanic berlayar ke
Selat Inggris. Kapal ini berlayar menuju pelabuhan Cherbourg di Perancis sejauh 77 mil laut (89 mi; 143 km). Cuaca saat ini berawan, agak baik namun dingin dan mendung. Karena Cherbourg tidak memiliki fasilitas dermaga untuk kapal seukuran
Titanic,
kapal tender dipakai untuk mentransfer penumpang dari daratan ke kapal. White Star Line mengoperasikan dua kapal di Cherbourg,
SS Traffic dan
SS Nomadic. Keduanya dirancang sedimikian rupa sebagai kapal tender untuk kapal pesiar kelas Olympic dan diluncurkan tidak lama setelah
Titanic (
Nomadic saat ini adalah satu-satunya kapal White Star Line yang masih beroperasi). Empat jam setelah
Titanic
meninggalkan Southampton, kapal tiba di Cherbourg dan disambut oleh
kapal-kapal tender. 274 penumpang naik kapal dan 24 lainnya tinggal di
kapal tender untuk diangkut kembali ke daratan. Proses ini berjalan
selama 90 menit dan pada pukul 20.00
Titanic bongkar sauh dan berangkat ke Queenstown dengan cuaca dingin dan berangin.
Pada pukul 11.30 hari Kamis 11 April,
Titanic tiba di Cork Harbour di Irlandia selatan. Cuaca agak berawan namun relatif hangat dengan angin dingin. Lagi-lagi fasilitas dermaga yang ada tidak muat dengan ukuran kapal, dan kapal tender dipakai untuk membawa penumpang ke
Titanic.
113 penumpang Kelas Tiga dan tujuh penumpang Kelas Dua naik kapal,
sementara tujuh lainnya tinggal. Di antara penumpang yang naik adalah
Bapa
Francis Browne, seorang pengikut
Jesuit, yang juga seorang fotografer dan mengambil banyak foto di dalam
Titanic,
termasuk foto terakhir kapal yang pernah diketahui. Keberangkatan tidak
resmi juga ada ketika seorang awak kapal, tukang api John Coffey, warga
asli Queenstown, menyelinap masuk kapal dengan bersembunyi di bawah
kantung surat yang akan diangkut ke daratan.
Titanic bongkar sauh untuk terakhir kalinya pada pukul 13.30 dan berlayar ke barat melintasi Atlantik.
Rute pelayaran perdana
Titanic, disertai koordinat tenggelamnya kapal.
Setelah meninggalkan Queenstown,
Titanic menyusuri pesisir Irlandia hingga
Fastnet Rock,
kira-kira sejauh 55 mil laut (63 mi; 102 km). Dari sana, kapal ini
berlayar sejauh 1.620 mil laut (1,860 mi; 3,000 km) mengikuti rute
Lingkaran Besar
melintasi Atlantik Utara untuk mencapai titik di samudra yang dikenal
sebagai "sudut" di tenggara Newfoundland, tempat kapal-kapal uap yang
berlayar ke barat melakukan perubahan arah pelayaran. Posisi Titanic
hanya beda beberapa jam dari sudut tersebut, yang berada di jalur
loksodrom
sejauh 1.023 mil laut (1,177 mi; 1,895 km) menuju Nantucket Shoals
Light, ketika kapal mengalami tabrakan fatal dengan gunung es. Jalur terakhir pelayaran adalah sejauh 193 mil laut (222 mi; 357 km) menuju
Ambrose Light dan akhirnya tiba di
New York Harbor.
Tiga hari pertama pelayarannya dari Queenstown berlalu tanpa kecelakaan. Mulai 11 April hingga
siang tampak setempat keesokan harinya,
Titanic
telah berlayar sejauh 484 mil laut (557 mi; 896 km); hari selanjutnya,
519 mil laut (597 mi; 961 km); dan pada siang hari terakhir
pelayarannya, 546 mil laut (628 mi; 1,011 km). Sejak itu sampai waktu
tenggelamnya, kapal ini telah berlayar sejauh 258 mil laut (297 mi;
478 km) dengan kecepatan rata-rata 21 knot (24 mph; 39 km/jam).
Cuaca saat kapal meninggalkan Irlandia cerah dengan langit berawan dan
angin haluan. Suhu sejuk sepanjang Sabtu 13 April, tetapi keesokan
harinya
Titanic melewati
front cuaca dingin dengan angin kencang dan gelombang setinggi 8
kaki (2.4
m). Cuaca buruk tersebut mereda seiring waktu sampai Minggu sore 14 April, cuaca cerah, tenang, dan sangat dingin.
Titanic menerima serangkaian peringatan dari kapal-kapal lain akan keberadaan es hanyut di wilayah
Grand Banks of Newfoundland. Meski begitu, kapal ini terus berlayar dengan kecepatan penuh, yang merupakan praktik standar pada masa itu.
Saat itu diyakini secara luas bahwa es adalah ancaman kecil bagi kapal
besar dan Kapten Smith sendiri mengatakan bahwa ia tidak bisa
"membayangkan kondisi apapun yang akan mengakibatkan kapal tenggelam.
Pembangunan kapal modern sudah mengatasi semuanya."
Tenggelamnya R.M.S Titanic
Pada pukul 23.40 (waktu kapal), pengawas
Frederick Fleet melihat gunung es tepat di depan
Titanic dan memberitahu anjungan.
First Officer William Murdoch memerintahkan kapal dibelokkan mengitari es dan mesin dimundurkan, tetapi sudah terlambat; sisi kanan
Titanic
menabrak gunung es, sehingga menciptakan serangkaian lubang di bawah
garis air. Lima kompartemen kedap air kapal bocor. Semakin jelas bahwa
kapal ini terancam, karena kapal ini tidak bisa selamat jika lebih dari
empat kompartemen bocor.
Titanic mulai tenggelam haluan dulu,
dengan air masuk dari satu kompartemen ke kompartemen lain ketika sudut
kapal di air semakin curam.
Para penumpang
Titanic belum siap menghadapi situasi darurat
semacam itu. Sekoci kapal hanya cukup mengangkut setengah dari total
penumpang yang ada; jika kapal penuh penumpang, hanya sekitar
sepertiganya yang bisa diangkut sekoci.
Awak kapal pun belum dilatih dengan baik dalam melakukan evakuasi. Para
petugas tidak tahu berapa banyak orang yang bisa mereka angkut ke
sekoci dan meluncurkan sebagian besar sekoci dalam keadaan setengah
penuh.
Penumpang kelas tiga kebanyakan ditinggalkan berjuang sendiri, sehingga
banyak yang terperangkap di bawah dek ketika kapal terisi air. Protokol "wanita dan anak-anak dahulu" dipatuhi secara umum dalam pemuatan sekoci dan sebagian besar penumpang dan awak pria ditinggalkan di kapal.
Dua jam empat puluh menit setelah
Titanic menabrak gunnug es,
tingkat tenggelamnya tiba-tiba meningkat sementara dek depannya sudah
berada di bawah air dan air laut mengalir masuk palka-palka yang
terbuka.Ketika buritannya yang tidak tertopang naik dari air sampai menampakkan
baling-balngnya, kapal ini terbelah antara cerobong ketiga dan keempat
akibat tekanan yang luar biasa pada lunasnya. Bagian buritan tetap terapung selama beberapa menit dengan sudut hampir vertikal dan ratusan orang yang bertahan di sana.
Pada pukul 14.20, kapal tenggelam dan terpisah dari haluannya.
Penumpang dan awak yang selamat tercebur ke air dingin yang mematikan
dengan suhu 28 °F (−2 °C). Hampir semua orang di air tewas akibat
hipotermia atau serangan jantung dalam hitungan menit atau tenggelam. Hanya 13 orang yang berhasil diselamatkan ke sekoci, padahal sekoci tersebut sanggup menampung hampir 500 orang lagi.
Sinyal darurat dikirim melalui peralatan nirkabel, roket dan lampu,
tetapi tidak satupun kapal yang merespon berada dalam jarak dekat untuk
mencapai
Titanic sebelum tenggelam. Sebuah kapal yang kebetulan dekat,
Californian, yang merupakan kapal terakhir yang berkomunikasi dengan
Titanic sebelum tabrakan, melihat sinyalnya namun terlambat memberi bantuan. Sekitar pukul 04.00,
RMS Carpathia tiba di tempat kejadian sebagai respon terhadap panggilan darurat
Titanic sebelumnya. 710 orang selamat dari bencana ini dan mereka diangkut oleh
Carpathia ke New York, kota tujuan
Titanic, sementara 1.517 orang lainnya tidak selamat.
Dampak setelah kejadian
kutipan dari Memorandum AL AS berkenaan dengan
Titanic.
Saat berita mengenai malapetaka tersebut tersebar, banyak orang yang terkejut bahwa
Titanic
telah tenggelam dengan jumlah korban tewas yang begitu tinggi walaupun
dilengkapi dengan teknologi yang maju. Surat kabar dipenuhi berita dan
gambaran mengenai malapetaka tersebut dan semuanya tidak henti-hentinya
untuk mendapatkan berita terkini. Banyak kotak amal dibuat untuk
membantu korban dan keluarga mereka, banyak yang kehilangan orang yang
merupakan tulang punggung keluarga, atau dalam kasus penumpang kelas
tiga, semua barang yang mereka miliki tenggelam.
Tenggelamnya kapal itu memberi dampak yang mendalam kepada penduduk Southampton. Menurut
Hampshire Chronicle
pada 20 April 1912, hampir 1.000 keluarga setempat terkena dampaknya
secara langsung. Hampir setiap jalan di daerah Chapel kota tersebut
kehilangan lebih dari satu penduduk dan hampir 500 rumah kehilangan
keluarga.
Sebelum korban yang terselamatkan sampai ke New York, pemeriksaan telah dibuat untuk mengetahui apa yang terjadi atas
Titanic,
dan apa yang dapat dilakukan untuk menghindari terulangnya peristiwa
itu. Senat Amerika Serikat memulai pemeriksaan mengenai musibah
Titanic pada 19 April, sehari selepas
Carpathia tiba di New York dengan yang selamat. Ketua Penyelidikan,
Senator William Alden Smith,
ingin mengumpulkan kesaksian penumpang dan awak kapal saat masih segar
dalam ingatan mereka. Smith juga memerlukan panggilan tertulis
warganegara Inggris untuk pengadilan pada waktu mereka masih berada di
negara Amerika. Pemeriksaan Amerika berlangsung sampai tanggal 25 Mei
Lord Mersey dilantik untuk mengetuai penyelidikan
Dewan Perdagangan Inggris
mengenai musibah tersebut. Pemeriksaan Inggris berlangsung antara 2 Mei
dan 3 Juli. Setiap pemeriksaan mengambil pendapat dari kedua penumpang
maupun ABK
Titanic, dan ABK
Californian dan pakar lain.
Para penyelidik mendapati kebanyakan peraturan keselamatan
ketinggalan zaman dan dengan itu pelbagai langkah keselamatan baru
diberlakukan. Kedua pemeriksaan mengenai musibah tersebut mendapati
kapten dan kapal
Californian gagal memberikan bantuan sewajarnya kepada
Titanic. Pemeriksaan tersebut mendapati bahwa
Californian lebih dekat dengan
Titanic
berjarak 31 km (19,5 mil) yang disayangkan oleh Kapten Lord dan bahwa
Lord seharusnya membangunkan operator nirkabel setelah tembakan suar
dilaporkan kepadanya. Dikarenakan operator nirkabel
Californian tidak bertugas, 29 negara mengesahkan
Akta Radio 1912, yang menyamakan komunikasi radio, terutama dalam keadaan bahaya.
Musibah tersebut turut mendorong
International Convention for the Safety of Life at Sea di
London,
Inggris,
pada 12 November 1913. Pada 20 Januari 1915, persetujuan ditandatangani
oleh organisasi tersebut dan menghasilkan pendirian dan pembiayaan
Patroli Es Internasional, agensi Pegawai Pesisir Amerika Serikat yang
sampai hari ini memantau dan melaporkan lokasi gunung es terapung
Lautan Atlantik yang dapat menjadi ancaman bagi jalur laut
trans-Atlantik. Disetujui juga dalam peraturan baru bahwa semua kapal
penumpang perlu mempunyai perahu penyelamat yang mencukupi bagi semua
penumpang di atas kapal, dan latihan keselamatan yang sesuai dilakukan,
dan semua komunikasi radio dikendalikan 24 jam sehari bersama pusat
kendali kedua, agar tidak terlewatkan panggilan darurat. Sebagai
tambahan, disetujui bahwa tembakan suar berwarna merah dari kapal
haruslah dianggap sebagai tanda darurat dan bahaya.
Bersama Kita Sukses
Browse: Home > Info Dunia > INILAH SEJARAH KAPAL TITANIC YANG
MELEGENDA
INILAH SEJARAH KAPAL TITANIC YANG MELEGENDA
By: Dody Goceng | At: 19.1.10 | Label: Info Dunia |
Metode Bisnis
INILAH SEJARAH KAPAL TITANIC YANG MELEGENDA
Sejarah Kapal Titanic - Semua orang pasti tahu dan pernah nonton
Titanic, menarik bukan? Aslinya, Titanic sendiri merupakan kapal
penumpang milik White Star Line, dibangun di galangan kapal Harland and
Wolff di Belfast, Irlandia Utara, didisain untuk menyaingi Lusitania
dan Mauretania milik Cunard Line. Titanic, bersama kapal saudara
kembarnya Olympic, Olympic dan yang akan dibuat Britannic (pada awalnya
dinamakan Gigantic, bertujuan menjadi kapal paling mewah dan terbesar
yang pernah dibuat.
Pembuatan RMS Titanic, dibiayai oleh hartawan Amerika, J.P. Morgan dan
perusahaannya International Mercantile Marine Co., dimulai pada 31
Maret 1909. Badan kapal Titanic selesai diproduksi pada 31 Mei 1911,
dan perlengkapan dalam di selesaikan pada 31 Maret tahun berikutnya.
Titanic sepanjang 269 meter (882 kaki 9 inci) dan 28 meter (92 kaki 6
inci) lebar, berat mati 46.328 ton, dan ketinggian dari permukaan air
ke geladak setinggi 18 meter(60 kaki). Walaupun ia meliputi banyak
ruang dan dengan berat mati yang besar itu, kapal Titanic sama
panjangnya dengan kapal Olympic.
Titanic dilengkapi dua mesin dengan empat silinder, tiga baling-baling,
dan satu turbin Parsons bertekanan rendah yang menggerakkan tiga
baling-baling. Terdapat 29 ketel dipanaskan oleh 159 perapian batu bara
yang mampu menghasilkan kecepatan sampai 23 knot (43 km/j). Hanya tiga
dari empat cerobong kapal setinggi 19 meter (63 kaki) yang berfungsi;
cerobong yang keempat digunakan sebagai lubang udara, dan untuk
memperlihatkan kehebatan kapal. Kapal Titanic mampu membawa 3.547
penumpang dan awak kapal, karena ia juga mengirim surat, maka namanya
diberi penambahan kata depan RMS dan juga sebagai kapal uap – SS (Steam
Ship).
Pada waktu itu, fasilitas dan kemewahannya tidak dapat ditandingi. Ia
menawarkan fasilitas kolam renang, ruang olahraga, pemandian Turki,
perpustakaan dan gelanggang squash. Ruang kelas utama dihiasi
seluruhnya dengan panel kayu, perabotan mewah dan perhiasan yang indah
lainnya. Ia menawarkan tiga lift untuk digunakan penumpang kelas utama
dan, satu inovasi pada waktu itu, satu lift bagi penumpang kelas dua.
Titanic dianggap sebagai puncak arsitektur laut dan pencapaian
teknologi. Ia dianggap oleh majalah Ship Builders sebagai kapal yang
“hampir tidak mungkin tenggelam.” Titanic terbagi atas 16 ruang kedap
air dengan pintu yang beri pengunci elektrik dan akan menutup hanya
dengan menekan satu tombol dari dek kapal; walaupun, sekat kapal tidak
menghalangi keseluruhan ketinggian geladak (hanya sampai Dek-E).
Titanic mampu terapung dengan baik walau dua ruang tengah dipenuhi air
atau empat bagian pertama dipenuhi air. Apabila lebih dari itu maka ia
akan tenggelam. Read more at:
http://gocengblog.blogspot.com/2010/01/inilah-dia-sejarah-kapal-titanic.html Copyright by gocengblog.blogspot.com Terima kasih sudah menyebarluaskan aritkel ini
Bersama Kita Sukses
Browse: Home > Info Dunia > INILAH SEJARAH KAPAL TITANIC YANG
MELEGENDA
INILAH SEJARAH KAPAL TITANIC YANG MELEGENDA
By: Dody Goceng | At: 19.1.10 | Label: Info Dunia |
Metode Bisnis
INILAH SEJARAH KAPAL TITANIC YANG MELEGENDA
Sejarah Kapal Titanic - Semua orang pasti tahu dan pernah nonton
Titanic, menarik bukan? Aslinya, Titanic sendiri merupakan kapal
penumpang milik White Star Line, dibangun di galangan kapal Harland and
Wolff di Belfast, Irlandia Utara, didisain untuk menyaingi Lusitania
dan Mauretania milik Cunard Line. Titanic, bersama kapal saudara
kembarnya Olympic, Olympic dan yang akan dibuat Britannic (pada awalnya
dinamakan Gigantic, bertujuan menjadi kapal paling mewah dan terbesar
yang pernah dibuat.
Pembuatan RMS Titanic, dibiayai oleh hartawan Amerika, J.P. Morgan dan
perusahaannya International Mercantile Marine Co., dimulai pada 31
Maret 1909. Badan kapal Titanic selesai diproduksi pada 31 Mei 1911,
dan perlengkapan dalam di selesaikan pada 31 Maret tahun berikutnya.
Titanic sepanjang 269 meter (882 kaki 9 inci) dan 28 meter (92 kaki 6
inci) lebar, berat mati 46.328 ton, dan ketinggian dari permukaan air
ke geladak setinggi 18 meter(60 kaki). Walaupun ia meliputi banyak
ruang dan dengan berat mati yang besar itu, kapal Titanic sama
panjangnya dengan kapal Olympic.
Titanic dilengkapi dua mesin dengan empat silinder, tiga baling-baling,
dan satu turbin Parsons bertekanan rendah yang menggerakkan tiga
baling-baling. Terdapat 29 ketel dipanaskan oleh 159 perapian batu bara
yang mampu menghasilkan kecepatan sampai 23 knot (43 km/j). Hanya tiga
dari empat cerobong kapal setinggi 19 meter (63 kaki) yang berfungsi;
cerobong yang keempat digunakan sebagai lubang udara, dan untuk
memperlihatkan kehebatan kapal. Kapal Titanic mampu membawa 3.547
penumpang dan awak kapal, karena ia juga mengirim surat, maka namanya
diberi penambahan kata depan RMS dan juga sebagai kapal uap – SS (Steam
Ship).
Pada waktu itu, fasilitas dan kemewahannya tidak dapat ditandingi. Ia
menawarkan fasilitas kolam renang, ruang olahraga, pemandian Turki,
perpustakaan dan gelanggang squash. Ruang kelas utama dihiasi
seluruhnya dengan panel kayu, perabotan mewah dan perhiasan yang indah
lainnya. Ia menawarkan tiga lift untuk digunakan penumpang kelas utama
dan, satu inovasi pada waktu itu, satu lift bagi penumpang kelas dua.
Titanic dianggap sebagai puncak arsitektur laut dan pencapaian
teknologi. Ia dianggap oleh majalah Ship Builders sebagai kapal yang
“hampir tidak mungkin tenggelam.” Titanic terbagi atas 16 ruang kedap
air dengan pintu yang beri pengunci elektrik dan akan menutup hanya
dengan menekan satu tombol dari dek kapal; walaupun, sekat kapal tidak
menghalangi keseluruhan ketinggian geladak (hanya sampai Dek-E).
Titanic mampu terapung dengan baik walau dua ruang tengah dipenuhi air
atau empat bagian pertama dipenuhi air. Apabila lebih dari itu maka ia
akan tenggelam. Read more at:
http://gocengblog.blogspot.com/2010/01/inilah-dia-sejarah-kapal-titanic.html Copyright by gocengblog.blogspot.com Terima kasih sudah menyebarluaskan aritkel ini